Peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi Mahasiswa dan Dosen menjadi salah satu program prioritas di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) selama dua tahun terakhir. Hal ini dilakukan sebagai wujud penghargaan yang diperoleh FKIP sebagai Fakultas dengan jumlah jurnal terakreditasi terbanyak selama ini yakni 13 dari 20 jurnal terakreditasi SINTA di UMMAT. Oleh sebab itu, berbagai kegiatan webinar dan seminar baik lokal maupun nasional secara intens dilakukan, seperti yang dilakukan beberapa hari lalu yakni Webinar Nasional yang diprakarsai oleh Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMMAT.
Kegiatan dengan tema “Membahas Kesalahan Penulisan Paper Hasil PKM Guna Meningkatkan Kualitas Publikasi di Jurnal Terakreditasi” ini langsung dibuka oleh Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si selaku Dekan FKIP UMMAT. Dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa temu ilmiah berbasis kolaborasi sangat dianjurkan pada masa sekarang guna mewujudkan program MBKM dan tema yang diusung sangat baik dengan harapan para peserta webinar mampu memahami titik-titik kelemahan dalam penyusunan paper ilmiah sehingga menghasilkan artikel yang berkualitas”.
Pembicara dalam kegiatan webinar ini ada dua dosen dengan keahlian berbeda yakni Dr. Nurhayati, S.TP., MP dari FAPERTA UMMAT menyampaikan materi dari sudut pandang seorang reviewer dan Habib Ratu Perwira Negara, M.Pd dari Universitas Bumigora Mataram menyampaikan materi dari sudut pandang seorang Editor Jurnal. Kegiatan ini dihadiri oleh 94 peserta yang berasal dari 70 perguruan tinggi se-Indonesia.
Nurhayati yang merupakan lulusan UGM ini menyampaikan bahwa mekanisme kerja seorang reviewer dalam menelaah paper yakni mencari titik lemah dan memberikan catatan-catatan perbaikan. Catatan ini berkaitan dengan keselarasan konten yang ingin disampaikan antara tujuan, metode, dan simpulan yang dihasilkan. Sehingga alur tiap kalimat dan paragraph yang disajikan harus berada pada garis indikator tersebut. Sedangkan dari sudut pandang editor jurnal bahwa penyebab banyak reject paper yang masuk pada hakikatnya bukan pada konten tapi lebih pada atribut yang tidak lengkap dan tidak sesuai, misalnya (1) tidak sesuai template jurnal, (2) tidak menggunakan software sitasi seperti Mendeley atau sejenisnya, dan (3) rujukan yang tidak sesuai topik paper dan jumlahnya yang belum mencapai batas minimal. Lebih lanjut, Habib menyampaikan jumlah rujukan ini memang tidak ada aturan baku namun berdasarkan pengalaman rata-rata jumlah rujukan sesuai klaster SINTA yang dituju, misalnya untuk SINTA 5-6 harus minimal 10 referensi, SINTA 3-4 harus minimal 15 referensi, dan SINTA 1-2 harus minimal 20 referensi, atau bahkan lebih dari itu.
Pada sesi akhir, ketika tanya jawab dan diskusi, Syaharuddin, M.Si selaku Chief Editor JMM dan pembanding dalam webinar ini juga ikut menambahkan beberapa jawaban yang dianggap perlu sesuai pertanyaan para peserta. Terakhir, ia juga menyampaikan tata tertib tentang penugasan pasca webinar yakni menyusun paper berdasarkan masukan-masukan yang telah disampaikan oleh kedua pemateri. Paper yang disusun oleh para peserta nantinya dapat disubmit di jurnal pengabdian lingkup UMMAT maupun jurnal lain di luar UMMAT sesuai keinginan peserta masing-masing.